Wednesday 29 February 2012

Persiapkan Masa depan Anak dengan 5 Kalimat


Anak kecil masih terbiasa mengikuti dan meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Jika Anda salah memberi contoh maka tidak baik efeknya, karenanya berkomunikasi secara baik penting bagi perkembangan anak.

Pada buku Words to Parent karangan Vera Lane, Ph.D dan Dorothy Molyneaux, Ph. D dijelaskan bahwa untuk berkomunikasi  dengan balita butuh teknik dan pemilihan kata yang "pas" supaya efektif.

Penting bagi Anda untuk menggunakan kata yang tepat  jika Anda menginginkan anak Anda nantinya tumbuh menjadi orang yang punya empati, mampu mengontrol diri, dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.  Ini sekaligus melatih kepekaan dan menjadikan anak Anda dewasa.

Berikut 5 kalimat yang sekiranya tepat untuk melatih kepekaan anak Anda:

Maaf
Jangan gengsi mengatakan "maaf" untuk menunjukkan penyesalan Anda kepada si kecil saat Anda membuat kesalahan atau membuat dia sedih. Dengan meminta maaf secara tulus, Anda menunjukkan kepada si kecil kalau Anda peduli dengan perasaannya. Sikap seperti ini baik untuk pembentukan mentalnya, sehingga nanti ia mau dan berani minta maaf jika melakukan kesalahan.

Tidak dan Jangan
Sesekali Anda perlu mengatakan "tidak"  dan "jangan" kepada si kecil jika menurut Anda itu memang harus dikatakan demi kebaikan anak Anda. Karena jika orangtua sulit mengatakan "tidak" dan "jangan" kepada balitanya, akan mengakibatkan anak tidak mampu memahami batasan-batasan yang ada di lingkungan sosialnya.

Cukup
"Sudah cukup menonton TV-nya hari ini, sayang," atau katakan "cukup" untuk permen, video game atau apa saja yang Anda anggap tidak baik jika dilakukan berlebihan oleh si kecil. Kata "cukup" adalah kata yang lumayan ampuh buat Anda untuk mengarahkan si kecil bagaimana seharusnya ia mengontrol diri di lingkungan sosial saat ia dewasa.

"Menurut kamu, bagaimanan perasaan orang itu?"
Saat Anda melemparkan pertanyaan ini, artinya Anda telah memberi kesempatan si kecil untuk belajar berempati. Beri si kecil arahan bagaimana memahami perasaan orang di sekitarnya dan buat ia menyadari kalau tidak semua orang bisa menganggap perilakunya menyenangkan.

"Ini tidak sesuai. Bisakah kamu memikirkan cara lain?"
Kehidupan di masa depan akan lebih rumit dan manusia perlu memecahkan masalah-masalah sepanjang hidupnya. Anda bisa mengajarkan hal itu kepada si kecil sejak dini. Jika ia mengalami masalah, misalnya mainannya rusak, tunjukkan empati Anda dan ajukan pertanyaan ini, "Sekarang menurutmu apa yang harus kamu lakukan sayang?". Pertanyaan itu akan membuat si kecil terbiasa dan kreatif untuk memikirkan penyelesaian masalahnya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More