Dokter spesialis kandungan, dr Malvin Emeraldi, SpOG menjelaskan keduanya memang harus punya alat reproduksi dan keseimbangan hormon reproduksi yang baik. Juga perlu diketahui apakah ada riwayat infertilitas dari masing-masing pasangan.
Jadi, suami dan istri perlu konsultasi. Pada suami dilakukan pemeriksaan sperma untuk mengetahui jumlah, bentuk, pergerakan, dan daya tahan sperma. Pada istri dilakukan pemeriksaan USG, periksa hormon, saluran telur, fungsi tuba, dan rahim.
Pemeriksaan dinilai baik bila diketahui sperma suami dinyatakan normal dan siap membuahi. Begitu juga bila pemeriksaan pada istri dikatakan normal, termasuk tidak terdapat antisperma dalam tubuhnya.
Bila ternyata tak kunjung hamil juga, kemungkinan pasangan ini masuk dalam 10 persen penyebab infertilitas yang tak bisa dijelaskan.
(Ary. p / foto Ist)
0 comments:
Post a Comment