Sunday, 11 March 2012

Mereka Mencerdaskan Kaum Jelata


Anak-anak berusia 4-6 tahun belajar dengan gratis di Rumah Singgah Taman Indira di Bulakan, Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Kamis (1/3/2012).

Siapa peduli pada pendidikan bagi kaum jelata? Sejumlah warga mendedikasikan diri membangun sekolah gratis dengan pemikiran sederhana: ikhlas berbagi untuk yang papa.

Pasangan Fuady Munir (63) dan Sri Tjendani (62) sekitar awal tahun 2000 pernah menjebol tembok belakang rumah mereka di kawasan Jalan Maleo, Bintaro, Tangerang Selatan, hanya untuk memberi akses belajar kepada anak-anak kampung. Fuady Munir gerah melihat banyak anak kampung tidak bersekolah.

Sebagai orang yang pernah bekerja di British Council, Fuady memulai dengan mengajar bahasa Inggris. Istrinya, Sri Tjendani, yang aktif di kelompok pengajian mulai berpikir untuk merangkul lebih banyak anak. Berdirilah Yayasan Maleo dengan Sri sebagai ketua umum. Sejak 6 Agustus 2005, yayasan ini mendirikan SMP Terbuka Ibnu Sina, sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu.

Sri ingat, pada saat memasang spanduk pendaftaran sekolah gratis, seseorang datang dan mewakafkan 1.000 meter persegi tanahnya. Karena lokasinya yang jauh, donatur yang tak mau disebut namanya itu menjual tanah tersebut dan memberikan seluruh dananya kepada Yayasan Maleo. ”Hebatnya, tanah itu terjual hanya dalam seminggu,” tutur Sri dengan mata berkaca-kaca.

Di atas tanah wakaf itulah kini gedung permanen SMP Terbuka Ibnu Sina berdiri dan menampung 59 siswa. Sebagai sekolah gratis, Ibnu Sina pada awalnya babak belur. ”Tetapi, niat kita hanya menolong orang yang tidak mampu,” ujar Ketua I Yayasan Maleo Astrida Daulay.

Cepi J Malik, Pembina Yayasan Maleo, mengatakan, semua tenaga pengajar di SMP Terbuka Ibnu Sina adalah relawan, tanpa dibayar. Meski begitu, mereka memiliki kualifikasi pendidikan terendah S-1, bahkan beberapa di antaranya S-2 dan S-3. Cepi sendiri, selain penyandang dana tetap, juga terjun sendiri mengajar anak-anak yang membutuhkan perhatian itu.

(Sumber Kompas / foto Ist)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More