Tuesday, 27 March 2012

Penerbitan Visa Pelajar Inggris Diperketat


Lebih dari 50.000 migran diperkirakan telah menyalahgunakan aturan visa pelajar untuk bekerja di Inggris.

Dalam laporan yang disusun oleh pemantau Whitehall menyebutkan dalam sistem yang diperkenalkan sejak 2009 ini sebenarnya telah diatur, setiap pelajar harus disponsori oleh sebuah perguruan tinggi yang memiliki lisensi dan tidak dapat pindah tanpa izin.

Tetapi Kantor Audit Nasional menemukan pengawasan dalam pelaksanaan aturan itu tidak berjalan.

Kantor audit mengatakan di tahun pertama pelaksanaannya, sekitar 40.000 - 50.000 orang boleh memasuki Inggris lebih banyak untuk bekerja dibandingkan belajar.

"Agen tidak mengecek apakah mereka yang masuk ke Inggris itu hadir di perguruan tinggi atau tidak," tambahnya.

Laporan itu juga menyebutkan : "Agen hanya melakukan sedikit upaya pencegahan dan melacak pelajar yang memperpanjang ijin tinggal atau bekerja dengan melanggar visa mereka karena agen menempatkan mereka sebagai prioritas bawah dibandingkan imigran ilegal dan pencari suaka yang gagal."

Agen telah mengeluarkan 2.700 pelajar sejak 1 April 2009, tetapi kantor audit mengatakan upaya menarik pulang para pelajar yang masih berada di Inggris berjalan lambat. Artinya, dalam banyak kasus, tim penegak hukum tidak dapat menahan pelajar yang bekerja dan tidak bersekolah.

Tanggung jawab universitas

Kementerian Dalam Negeri mengatakan aturan baru yang ketat akan mengurangi jumlah visa pelajar.

Sistem pemberian visa pelajar yang ada sebelumnya tidak memberikan batasan jumlah sekolah yang dapat dimasuki oleh pelajar non Eropa dan mereka pun bebas untuk pindah tanpa melapor kepada Agen Perbatasan Inggris.

Peraturan pengganti itu yang diusulkan oleh pemerintah, menyebutkan setiap pelajar harus disponsori oleh institusi pendidikan yang berlisensi oleh agen dan tidak dapat mengubah perguruan tinggi tanpa mendaftar. Perguruan tinggi juga bertanggung jawab untuk menilai tujuan para pelajar melanjutkan pendidikan.

Menteri Imigrasi Damian Green mengatakan, "Pemerintah telah memperkenalkan reformasi radikal untuk mencegah penyalahgunaan visa.

"Ini termasuk aturan baru yang ketat untuk bahasa Inggris, hak bekerja dan penanggung memastikan hanya pelajar yang sah bisa tinggal di Inggris."

Dia menambahkan, "Kebijakan ini mulai terasa, kami telah melihat penurunan jumlah visa pelajar di pertengahan tahun 2011, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010."

Kepala eksekutif Universitas Inggris Nicola Dandridge mengatakan "kemajuan yang baik" telah memperketat sistem.

Dia menambahkan, "Penyalahgunaan visa dalam kaitannya dengan universitas di Inggris sangat kecil dibandingkan dengan sektor pendidikan yang lain dan universitas-universitas bermokitmen untuk menurunkannya di masa mendatang."

(Sumber Kompas / foto Ist)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More