Tuesday, 27 March 2012

SIDS Bayangi Bayi yang Tidur Seranjang Orangtua


Angka kematian akibat tidur tengkurap menurun, namun disebabkan oleh tidur seranjang orang dewasa meningkat.

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi yang terjadi kala tertidur sempat marak diperbincangkan beberapa tahun belakangan ini.

Para ahli kesehatan anak memperkirakan, kematian mendadak pada bayi ini terjadi karena beberapa faktor.

Tidur tengkurap adalah penyebab utama SIDS, menurut ilmuwan lain yang terlibat dalam penelitian ini, dr Henry Krous, direktur San Diego SIDS/Sudden Unexplained Death in Childhood Research Project di Rady Children's Hospital.

"Selain tidur tengkurap, ada beberapa hal lain yang menaruh bayi pada risiko SIDS, antara lain; bayi berbagi tempat tidur dengan orang dewasa, eksposur asap rokok sebelum dan sesudah kelahiran, serta adanya barang-barang yang tak dibutuhkan di sekitar tempat bayi tidur," kata Felicia Trachtenberg, ilmuwan di New England Research Intitutes di Watertown, Massachusetts, AS.

Hal-hal ini merupakan data dari analisa terhadap 568 kematian anak akibat SIDS yang terjadi di San Diego, AS, antara tahun 1991-2008.

Faktor lain, seperti faktor genetis, termasuk terlahir dari keluarga berkulit hitam, lelaki, prematur, atau terekspos terhadap alkohol atau merokok saat bayi masih dalam kandungan juga menaruh bayi pada kondisi berisiko tinggi mengalami SIDS.

"Eksposur terhadap asap rokok, baik saat bayi masih di dalam kandungan atau saat sudah dilahirkan, juga menjadi salah satu risiko SIDS," kata Krous.

Selain itu, faktor fisik di sekitar waktu kematian bayi, seperti penutup kepala, tidur pada matras orang dewasa atau sofa atau keranjang bayi, seprai, berbagi tempat tidur dengan orangtua, serta memiliki gejala flu juga menjadi faktor-faktor kematian bayi akibat SIDS.

Dalam penelitian ini, jumlah kematian bayi akibat berbagi tempat tidur dengan orangtuanya meningkat dari 19 persen menjadi 38 persen selama waktu penelitian.

Berbagi tempat tidur dengan bayi meningkatkan risiko kematian akibat SIDS tertinggi pada bayi di bawah usia 2 tahun.

Isu berbagi tempat tidur dengan bayi menjadi hal yang kontroversial karena khawatir bisa menggagalkan kesempatan sukses pemberian ASI.

Ditekankan Krous, orangtua patut waspada akan SIDS yang bisa terjadi akibat multifaktor, bukan hanya 1 saja. Jadi, waspada setiap saat adalah hal yang penting untuk mencegah SIDS.

Karena saat ini masih banyak anggota keluarga yang belum paham benar apa dan bagaimana cara membuat bayi tertidur dengan aman, masih butuh penyebaran informasi lebih lagi untuk masalah ini.

Untuk mencegah SIDS, para ahli menyarankan agar bayi tidur telentang pada tempat tidur yang bebas dari barang-barang tak diperlukan, seperti selimut, bantal, bumper, dan boneka.

Faktor lain yang bisa membantu kurangi risiko SIDS adalah empeng. Penggunaan empeng bisa merangsang otot di sekitar mulut bayi untuk bergerak dan membuat bayi cukup aktif meski tertidur.

(Sumber Beritasatu / foto Ist)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More