Tuesday, 26 June 2012

4 Teknik Alternatif untuk Mengoreksi Sikap Anak


Menurut dr Susan Heitler, pendiri lembaga konseling online Power of Two Marriage, ada 4 teknik alternatif untuk mengoreksi anak yang tidak berlaku dengan baik.

Setelah berpuluh-puluh tahun menjalani profesi sebagai konselor, dr Heitler merangkum, kebanyakan orangtua menyamakan disiplin dengan hukuman. Namun, menurut ibu 4 anak ini, dengan menghukum anak akan ada "harga yang harus dibayar".

Menghukum anak membuat si anak merasa buruk, begitu pun orangtuanya. Terlebih lagi, hukuman pada anak tak selalu berhasil dan efektif. Menghukum anak akan membuat orangtua berfokus terhadap hal yang tak diinginkan lebih banyak. Semakin sering orangtua melarang si anak melakukan sesuatu, makin sering ia akan mengulang.

Dr Heitler menyarankan 4 teknik alternatif ini untuk mengajar anak disiplin:

1. Pencegahan
Rasa lapar/haus, bosan, dan kantuk adalah 3 hal yang rentan membuat anak ribut dan merengek. Karenanya, pencegahan adalah solusi yang lebih mudah dan murah sebelum membuat si kecil teriritasi, marah, merengek, atau bertingkah agresif.

Pencegahan juga berarti membawa mainan aktivitas, CD lagu, atau cemilan saat akan bepergian jauh bersama anak. Salah satu cara terbaik untuk menciptakan pencegahan adalah dengan membangun rutinitas untuk transisi. Rutinitas mencegah argumen.

Anda juga bisa memberikan hadiah bila si anak berhasil melakukan rutinitas dengan baik. Namun, batasi, supaya ia tak terbiasa iming-iming.

2. Alihkan perhatian
Misal, Anda sedang bertandang ke rumah teman dan si kecil bermain di sekitar barang pecah-belah yang mahal. Ketimbang menghardik atau memarahi si anak untuk menjauh dengan kata-kata, "Jangan main di situ….", sebaiknya Anda alihkan perhatian si kecil dengan hal lain.

Angkat si kecil dan ajak ia melihat hal lain, sembari mengalihkan perhatiannya, ceritakan hal menarik tentang obyek perhatian barunya.

 Bila si kecil malas makan, tak perlu bertengkar atau jadi kejar-kejaran, cari hal kreatif untuk si kecil mau makan, seperti menghitung berapa banyak "helikopter sendok" yang berhasil mendarat di dalam mulutnya.

3. Penjelasan
Untuk anak-anak kecil, penjelasan akan lebih tertanam bila datang dalam format pendek, singkat, dan mudah dimengerti ketimbang penjelasan panjang lebar.

Contoh, "Bola enggak boleh di dalam rumah, bola dimainkan di luar" atau "Adik bukan untuk dipukul, tetapi untuk disayang dan diajak main".

Pastikan Anda letakkan kalimat peraturan di bagian belakang. Anak-anak lebih ingat bagian akhir dari kalimat.

4. Apresiasi
Bila si kecil berhasil melakukan sesuatu dengan benar dan membantu ibunya, berikan komentar betapa hebat mereka belajar dan utarakan rasa bangga Anda.

Karena, makin berfokus pada sesuatu, Anda akan mendapat lebih banyak hal itu. Bila Anda berfokus pada hal yang dilarang, biasanya dengan kata, "jangan…", maka hal di belakang kata itulah yang akan lebih sering Anda dapatkan.

Menurut dr Heitler, mengasuh anak adalah hal berkait teknik. Belajarlah untuk menjalankan teknik agar membuat si anak melakukan apa yang Anda inginkan dan berhenti melakukan hal-hal yang tak diinginkan.


semoga bermanfaat!!!!

(Sumber Beritasatu / foto Ist)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More