![]() |
Studi yang dilakukan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences mengamati 369 ibu hamil yang terpapar zat pestisida chlorpyrifos (CPF), yang banyak digunakan dalam obat antihama di pertanian dan ruang publik.
Studi ini merupakan kelanjutan dari peraturan Amerika Serikat yang melarang keberadaan zat CPF di perumahan meski zat ini tetap digunakan di bidang pertanian secara mendunia.
Peneliti membandingkan kondisi kesehatan otak 20 anak berusia 5-11 tahun yang ibunya menurut hasil tes, terpapar level CPF cukup banyak. Penelitian itu menemukan adanya abnormalitas yang cukup besar pada struktur otak anak-anak tersebut dibanding dengan 20 anak yang ibunya tidak terpapar kandungan CPF tinggi.
Namun, semua perempuan dalam studi tersebut terekspos pada zat CPF dalam level rutin, di bawah batas jumlah yang paparan yang diperbolehkan oleh peraturan AS mengenai paparan zat ini. Hal ini mengindikasikan, eksposur CPF dalam jumlah rendah ke sedang pun bisa memberi risiko cukup besar terhadap perkembangan otak anak.
Pemimpin penelitian ini, Virginia Rauh, profesor di Mailman School of Public Health dan Deputy Director di Columbia Center for Children's Environmental Health mengatakan, "Paparan racun pada saat periode kritis seperti ini bisa berdampak banyak pada perkembangan otak dan fungsi sikap."
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan pindai MRI pada otak anak-anak yang menunjukkan adanya perubahan struktural. Ada beberapa area yang lebih besar dari ukuran umumnya.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek jangka panjang dari perubahan struktur otak tersebut, yang diperkirakan, "konsisten dengan rendahnya angka IQ dari laporan mengenai kondisi kecerdasan anak yang terpapar CPF sebelumnya," kata riset tersebut.
Awalnya studi ini menggunakan subyek binatang untuk dipindai sebelum dan sesudah terpapar zat pestisida tadi.
"Dengan membandingkan imej otak dan riset berbasis komunitas ini, kita sekarang memiliki lebih banyak bukti yang membuktikan, eksposur terhadap chlorpyrifos ada hubungannya dengan masalah perkembangan saraf," kata penulis senior penelitian ini, Bradley Peterson, yang juga adalah pemimpin Child and Adolescent Psychiatri di New York State Psychiatric Institute.
Risiko kehadiran zat CPF ini cukup besar di masyarakat karena masih sering digunakan untuk membasmi hama di kalangan pertanian, perawatan kayu, serta di wilayah arena golf, parkir, dan jalan tol.
Makin memperkuat untuk para ibu yang sedang hamil mengawasi asupan makanannya dan memastikan kebersihan makanan dan minuman yang akan diasup karena pengaruhnya cukup besar bagi perkembangan otak dan kesehatan janin.
(Sumber Beritasatu / foto Ist)
0 comments:
Post a Comment